Tuesday, May 21, 2013

Contoh Kasus, Pembelian Stok Kepada Supplier


Haloo..ketemu lagi dengan saya. Postingan kali ini membahas tentang contoh kasus yang dikasih sama bapak dosen di kampus saya. Gini ceritanya: Ada suatu Purchase Departement di suatu perusahaan yang ingin nyetok barang lagi untuk gudangnya. Untuk nyetok itu dibutuhkan suatu purchase order atau semacem list barang2 yang kudu dibeli. Nah bapak dosennya ngasih DFD seperti ini:


Dari DFD diatas bisa dibuat kamus datanya, misal seperti dibawah ini:
Data Store
=========
barang = @id_brg + nama_brg + harga + stok + id_supplier;
supplier = @id_supplier + nama_supplier + alamat_supplier;
pemesanan = @kode_faktur + (id_brg + nama_brg + harga + jml_brg) + harga_total;

Data Flow
=========
Brg = id_brg + nama_brg;
Data_brg = item_brg = id_brg + nama_brg + harga;
Updt_brg = stok;
Data_supp = nama_supplier;
Pesanan = id_brg + nama_brg + harga + jml_brg;
Faktur = kode_faktur;
Jml_brg = (number);
PO = kode_faktur + (nama_brg + harga + jml_brg + nama_supplier) + harga_total;

Kalo program yang dipake adalah procedural maka yang dipake adalah DFD, tapi gimana kalo object oriented? Kalo bahasa pemrograman yang dipakai adalah OO maka pakai UML model. Gini contohnya:
1. usecase


2. sequence diagram



Kemudian dari DFD atau UML tersebut bisa dibuat ERD nya, kurang lebih seperti ini:




Kalau diliat lebih deket lagi (iya deketin mata nya ke monitor) kardinalitas relasi "dipesan" adalah N ke N, maka jumlah total tabel yang bakal dibuat adalah 4. Tapi ko di ERD cuma 3 sih? Nah itu dia, ERD ini adalah pengembangan saya sendiri jadi kalo kurang sesuai sama persepsi para pembaca maap2 aja yee :D

Sekarang apa lagi ya? Oke bikin sketsa user interfacenya deh.
1. Input kode barang.

2. Popup yang muncul jika kode barang tidak terdaftar di database.


3. Input jumlah barang yang akan dipesan.


4. Konfirmasi untuk mencetak purchase order.

Selanjutnya ya tinggal ngoding deh sampai aplikasinya jadi. - Beberapa lama kemudian ...... - Nah sekarang ceritanya aplikasinya dah jadi nih, terus dicek kan itu aplikasi. Metode pengecekan menurut teorinya dibagi 2, yaitu blackbox dan whitebox.

Apa itu blackbox? Kotak hitam? Yang suka ada di pesawat terbang itu? Bukan, metode pengecekan blackbox adalah pengecekan dengan cara mencoba2 fungsionalitas dari aplikasi tersebut. Apakah fungsionalitas tersebut sesuai atau tidak dengan yang diharapkan. Kemudian hasil cek tersebut dicatat pada satu dokumen deskripsi hasil uji. contohnya kaya yang ada di link ini.

Nah kalo yang whitebox apa? Bukan kebalikan dari blackbox, tapi pengetesan dengan cara tracing kode2 programnya. Berhubung keterbatasan waktu dan kemampuan penulis, contoh yang whitebox belum ada. maap yeee...hehe...

Yaudah sih kayaknya segitu dulu postingan kali ini. Sampe ketemu di postingan materi kuliah lainnya :D

Tuesday, May 14, 2013

Contoh Flowmap Sistem Transaksi Barang

Diliat dari judulnya udah jelas kan postingan ini mau bahas apa..
Misalnya diberikan diagram konteks seperti dibawah ini:

Dari diagram konteks tersebut bisa dibuat flowmapnya. Emang kurang jelas sih, tapi ya namanya juga contoh dikira2 doang ngerjainnya :p
Gini deh flowmap versi ane :

Prosedur Kerjanya:
  1. Customer melakukan pemesanan atas barang yang ada pada katalog
  2. System memeriksa ketersediaan stok barang dari database stok sesuai pesanan customer. Jika jumlah stok barang dapat memenuhi pesanan lanjut ke point nomor 4, jika tidak bisa maka lanjut ke point nomor 3.
  3.  System memberikan notifikasi bahwa pesanan tidak dapat diproses karena barang tidak tersedia. Ulangi lagi dari point 1.
  4.  System melakukan update pada data jumlah barang yang ada di database stok sesuai barang yang dipesan.
  5.  System menyimpan data pesanan ke database.
  6.  Agar transaksi bisa dilanjutkan, system meminta pengguna untuk menginputkan informasi tentang pembayaran atas pesanan miliknya. Informasi tersebut bisa berupa token yang tertera pada bukti transfer atau bukti pembayaran lain.
  7.  Informasi bukti pembayaran tersebut kemudian diberikan ke supplier melalui system.
  8.  Supplier melakukan konfirmasi atas bukti pembayaran tersebut. Jika bukti pembayaran dinilai valid lanjut ke point nomor 10, jika tidak maka lanjut ke point nomor 9.
  9.  Buat invoice ke customer yang berisi pemberitahuan bahwa bukti pembayaran tidak valid. Ulangi dari point nomor 6.
  10.  Update status pembayaran dari pesanan yang bersangkutan.
  11.  Buat informasi pengiriman dan kirim ke bagian stockroom agar barang dikirimkan ke alamat sesuai informasi tersebut.
  12.  Setelah barang dikirim, bagian stockroom akan memberikan konfirmasi ke supplier bahwa barang sudah dikirim.
  13.  Berdasarkan konfirmasi dari stockroom tersebut, supplier kemudian membuat invoice kepada customer bahwa barang sudah dikirim.
Nah pada diagram konteks diatas kan ada entitas management, terus kemana larinya tuh management ko di flowmap ga ada? Saya beranggapan bahwa pihak management ini tidak terlibat langsung dalam proses transaksi. Bagian management hanya berperan sebagai penerima laporan2 hasil transaksi, maka saya pisahkan kedalam flowmap sendiri seperti dibawah ini:
 
 Gitu deh. kalo salah2 ya maap namanya juga masih noob, belom gg (ganteng gila) :p